Sebetulnya, apa itu ultrasound?
Ultrasound adalah suatu alat pencitraan yang biasanya digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit dan kondisi kesehatan lainnya. Ultrasound memiliki kemampuan untuk menciptakan gelombang suara yang akan menimbulkan gema ketika disorotkan ke dalam tubuh. Gelombang-gelombang ini kemudian akan menciptakan gambar yang dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit.
Selain memberikan gambar atau pencitraan untuk mendiagnosis penyakit, ultrasound juga digunakan untuk fisioterapi. Namun baru-baru ini ultrasound mulai diaplikasikan dalam dunia medis kecantikan untuk terapi antiaging dengan cara merangsang pembentukan kolagen baru di daerah wajah, leher, dan dada.
Cara kerja ultrasound
Ultrasound memiliki kemampuan mekanik gelombang suara dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Selain itu, ultrasound menghantarkan gelombang dengan arah longitudinal, sehingga dapat masuk ke dalam jaringan yang diharapkan dapat menghasilkan efek biologis. Salah satu efek biologis ultrasound adalah dapat menghantarkan panas. Efek panas inilah yang diambil untuk aplikasi dunia kecantikan dalam merangsang pembentukan kolagen baru yang dapat memberikan efek lifting alias kencang pada kulit.
Pentingnya kolagen dalam kulit
Kata kolagen sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya bersifat lekat atau menghasilkan pelekat. Dalam tubuh kita sebenarnya kolagen adalah adalah salah satu protein yang menyusun tubuh. Keberadaanya kurang lebih mencapai 30% dari seluruh protein yang terdapat dalam tubuh, dan ternyata sekitar 70% kulit kita terdiri dari kolagen. Adanya 70% kolagen di kulit kita membuatnya lebih elastis, lentur, kenyal, dan juga lembap. Dengan kulit yang masih banyak mengandung kolagen inilah seseorang akan terlihat awet muda dan bebas dari keriput.
Dengan pertambahan usia kita maka kemampuan pembentukan kolagen semakin berkurang. Inilah yang mempengaruhi kondisi kulit pada usia tua. Kulit kendur, keriput, dan kendur adalah hal yang sering ditemui pada wanita dan pria berumur atau dalam dunia kecantikan disebut sebagai “proses aging”. Inti dari mencegah proses aging adalah dengan perangsangan pembentukan kolagen baru dengan penghantaran panas. Karena sifat kolagen adalah protein, apabila terkena tekanan eksternal seperti senyawa kimia atau panas, ia akan kehilangan struktur tersier dan sekundernya yang dalam dunia kedokteran disebut “denaturasi protein”.
Bagaimana ultrasound bisa membuat kulit lebih muda?
Sebuah contoh klasik denaturasi protein dapat kita lihat pada putih telur. Saat baru dari telur, putih telur berwujud transparan dan cair. Namun, memasak putih telur dengan dipanaskan membuatnya menjadi buram, membentuk sebuah massa padat yang berhubungan.
Dan inilah yang juga terjadi pada kolagen di lapisan dermis kulit kita bila terkena rangsangan panas dari ultrasound. Ia menjadi mengeras dan padat sehingga lapisan kulit epidermis di atasnya akan ikut tertarik dan kencang. Panas yang dihantarkan melalui ultrasound mencapai 60-70 °C. Lebih tinggi dibanding dengan perangsangan menggunakan teknologi radio frequency yang hanya 38-50 °C. Gelombang ultrasound yang dihantarkan pun mencapai kedalaman 4,5 mm atau sedalam jaringan ikat antara otot dan kulit.
Teknologi baru ini membuka cakrawala untuk terapi antiaging. Efek ultrasound dapat menjadi pilihan bagi sebagian orang yang masih takut untuk melakukan lifting dengan operasi plastik. Karena memang proses penuaan berjalan terus, untuk mempertahankan elastisitas dan kekencangan kulit diperlukan stimulasi kolagen yang diperlukan secara rutin.
0 komentar:
Posting Komentar